Senin, 03 Oktober 2016

PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF



Penelitian dewasa kini sudah tidak asing lagi bagi kalangan terpelajar baik siswa maupun mahasiswa karena dengan penelitian kita bisa menemukan masalah dan memecahkan masalah. Penelitian dimaksud untuk menghubungkan kenyataan empirik dengan teori apabila teori sudah ada. Dalam meneliti kita menggunakan suatu metode untuk mencapai tujuan utama penelitian yaitu pengembangan kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Penelitian terbagi menjadi dua jenis yaitu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Keduanya memiliki beberapa perbedaan. Penelitian kuantitatif mengarah kepada pengungkapan gejala  secara konstektual melalui pengumpulan data. Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif dan penelitian ini menitik beratkan kepada pengukuran yang berkaitan dengan angka. Sedangkan penelitian kualitatif menekankan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur.
Perbedaan lainnya, penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur. Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti, menggunakan peneliti sebagai instrumen.
            Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari berbagai segi misalnya dari segi desain atau penyusunannya kuantitatif lebih spesifik, jelas, rinci dan detail sedangkan kualitatif bersifat umum. Berikut adalah tabel perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam segi desain, tujuan dan sampling:

Perbedaan Kuantitatif
Perbedaan Kualitatif
Desain
  • Spesifik, jelas, rinci
  • Ditentukan secara mantap sejak awal
  • Menjadi pegangan langkah demi langkah
Desain
·         Umum
·         Fleksibel
·         Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
Tujuan
  • Menunjukkan hubungan antar variabel
  • Menguji teori
  • Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Tujuan
·         Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
Sampling

·         Dilakukan dengan metode representatif yakni peneliti langsung datang untuk observasi.
Sampling

·         Dilakukan dengan metode non representatif jadi peneliti bisa langsung observasi bisa juga lewat telepon atau hal lainnya
·         Responden untuk penelitian kualitatif biasanya juga lebih sedikit sehingga tidak terlalu repot dalam melakukan penelitian.



KESIMPULAN
Dari kedua penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penelitian kuantitatif lebih mengarahkan kepada hasil dalam bentuk statistik berupa angka dan perhitungan, sedangkan penelitian kualitatif mengarahkan kepada hasil verbal berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen, dan wawancara atau angket.
Penelitian kualitatif yang sering menonjol digunakan para ahli untuk meneliti suatu kebenaran, karena metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks pendidikan. Akan tetapi terkadang penelitian yang menggunakan metode kualitatif juga sering disalah artikan. Karena peneliti kualitatif gagal dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip metode secara benar.

Source
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/

perbedaanterbaru.blogspot.com/2015/08/perbedaan-kualitatif-dan-kuantitatif.html?m=1

Oleh Kelompok 7
Deby Sriwani Sinaga
Putri Ramadani
Rifa syahputri
Risma Yunita
Yahyi Mardhiya  

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen Pengampu Rini Ekayati S.S, M.A)

RESENSI BUKU METODE PENELITIAN


Assalamu'alaikum..  Selamat sore semuanya.. Terima kasih telah setia membaca tulisan yahyi. Kali ini yahyi akan memberikan contoh bagaimana cara meresensi sebuah buku. Di kesempatan kali ini yahyi akan meresensi sebuah buku yang berjudul "METOPEL". Selamat membaca, terima kasih :) 
 
A. IDENTITAS BUKU
Judul       : Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan
Penulis    : Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed.
Penerbit  : Kencana Prenadamedia Group
Bab           : I, II, & III
Cetakan   : Ke - 5, April 2016
Halaman  : 340 halaman

B. RINGKASAN BUKU
Buku ini ditulis oleh Punaji Setyosari dengan judul Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi Keempat). Punaji Setyosari merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran. Berlatar belakang pendidikan master dalam bidang Social Studies Education  di University of  Education, USA.
Buku ini terdiri atas empat belas bab, masing-masing bab membahas hal-hal yang berbeda. Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan. Selanjutnya pada bab kedua membahas tentang pengetahuan dan pendekatan ilmiah. Pada bab ketiga  membahas tentang hakikat penelitian pendidikan.
Buku ini juga merupakan edisi perbaikan yang dilakukan secara bertahap oleh penulis dari edisi sebelumnya. Ada beberapa hal penjelasan yang ditambahkan untuk memberikan ulasan sedikit lebih detail.
Melalui buku ini kita diajak untuk melakukan penelitian ilmiah tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan, “Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan itu?” Pertanyaan ini ditujukan kepada kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tugas dosen yaitu untuk membantu memudahkan mahasiswa untuk belajar, selain itu tugas ini dilakukan secara terencana dan berdasarkan baik melalui pengalaman mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas ini dosen perlu menguasai isi atau materi, strategi atau metode, media, dan mengembangkan evaluasi. Tentu saja, hal – hal tersebut menuntut dosen mengembangkan diri dalam rangka menunaikan tugas profesionalnya.

BAB II
PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH
Pengetahuan bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah seseorang secara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal tentang pribadinya, apakah yang berkaitan dengan objek atau benda dan peristiwa – peristiwa yang ada disekitarnya. Selain itu, pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah dikenal atau diketahui dan kesimpulan yang ditarik dari hal – hal yang dikenali oleh manusia. Sumber – sumber pengetahuan berasal dari 1. Pengalaman (experience); 2. Kewenangan (authority); 3. Berfikir deduktif (deductive thinking); 4. Berfikir induktif (inductive thinking); 5. Pendekatan ilmiah (scientific thinking); Sedangkan ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu sebagai secience merupakan aktivitas atau kegiatan olah pikir manusia. Selain itu, pada bab ini mempelajari tentang karakteristik proses penelitian dan tujuan ilmiah. Didalam karakteristik proses penelitian ini terdapat ciri – ciri khusus penelitian, yaitu : (1). Sistematis, (2). Logis, (3). Empiris (4). Reduktif, (5). Pengulangan dan dapat ditransmisi. Adapun pada hakikinya tujuan penelitian ilmiah adalah untuk menentukan jawaban atas suatu masalah yang berarti (signifikan) dengan melalui pendekatan atau prosedur – prosedur secara ilmiah.

BAB III
HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN
Istilah penelitian didefinisikan sebagai “A systematic and careful investigation of a particular subject’’. Penelitian ini berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna memecahkan suatu masalah. (Vockell & Asher, 1995). Pada masa lalu penelitian dianggap sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pasti yang sangat tinggi yang menuntut keahlian penelitian. Penelitian pendidikan adalah suatu usaha untuk memberikan jawaban tentang permasalahan-permasalahan didalam pendidikan.  Tujuan dari penelitian pendidikan secara khusus antara lain: 1). Menemukan prinsip-prinsip umum, 2). Menafsirkan perilaku atau tingkah laku, dan  3). Mengendalikan / mengontrol kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan. Adapun peranan penelitian terhadap pengetahuan tentang pendidikan adalah untuk tujuan menjelaskan, memprediksi, dan menjelaskan (eksplanasi).

C. KRITIK
 Penulis tidak memberikan contoh-contoh nyata yang akan mengarahkan pembaca kepada realita masalah tersebut sehingga pembaca akan cukup kesulitan untuk mengaplikasikan bacaan tersebut.Terdapat beberapa kata atau huruf yang kurang memperhatikan penggunaan tanda baca yang tepat, seperti pada halaman 34 yakni kalimat “a systematic and careful investigation of a particular subject”. Seharusnya penggunaan tanda baca yang tepat ialah “A systematic and careful investigation of a particular subject”. Maksudnya, seharusnya penulis meletakkan huruf besar (huruf kapital) di awal kata setelah ada tanda kutip (“). Penulis menjelaskan secara rinci setiap poin-poin penting atau sub-bab yang dihadirkan, sehingga banyak sekali informasi dan kata-kata baru yang akan menambah wawasan pembaca dan tentu saja pembaca akan lebih mengerti dengan apa yang disampaikan oleh penulis.